Senin, 12 Oktober 2009

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN PERIKLANAN

Group Work

Prepared by: Andrie Irawan, Arini, Christina, Cindy, Nastasya Victoria


DEFINISI PERIKLANAN

Periklanan adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan pembuat barang, atau pemasok jasa dengan masyarakat banyak atau sekelompok orang tertentu yang bertujuan untuk menunjang upaya pemasaran. Iklan biasanya digunakan untuk meyakinkan calon pelanggan untuk membeli atau untuk mengkonsumsi lebih tertentu merek produk atau layanan. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan gambar, suara atau kata-kata, gerak atau bau yang disalurkan melalui media atau secara langsung.

Banyak iklan yang dirancang untuk meningkatkan konsumsi produk dan layanan mereka melalui penciptaan dan re-invention dari "brand image". Untuk tujuan ini, iklan mereka terkadang menanamkan pesan persuasif dengan informasi faktual. Setiap media utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan ini, termasuk televisi, radio, bioskop, majalah, koran, video games, Internet dan billboard. Iklan sering ditempatkan oleh sebuah agen periklanan atas nama perusahaan atau organisasi lainnya.

TIPE – TIPE IKLAN

Media

Media iklan komersial dapat termasuk lukisan dinding, billboard, brosur, radio, bioskop dan iklan televisi, spanduk Web, tempat duduk di bus, majalah , koran, sisi bus, spanduk yang terpasang pada sisi pesawat, pintu taksi, atap kendaraan, panggung musik, permukaan kereta bawah tanah dan kereta api, keranjang belanja, bagian pembuka streaming audio dan video , poster, bagian belakang dari tiket suatu acara dan struk pembelanjaan, dan lain-lain. Setiap tempat yang dibayar sponsor untuk menyampaikan pesan mereka melalui media adalah iklan.

Covert Advertising

Covert advertising (periklanan terselubung) adalah ketika sebuah produk atau merek tertanam dalam hiburan dan media. Misalnya, dalam film, pemeran utama dapat menggunakan salah satu item atau lainnya dari sebuah merk yang pasti, seperti pada film Minority Report, di mana Tom Cruise yang berperan sebagai John Anderton memiliki sebuah ponsel Nokia dengan logonya yang tertulis jelas di sudut atas, atau jam tangannya yang terukir logo Bvlgari.

Television Commercials

Television commercials (iklan televisi) dianggap sebagai format periklanan pasar massa yang paling efektif. Iklan virtual dapat dimasukkan ke dalam program televisi melalui grafis komputer.

Infomercials

Ada dua jenis infomercials, digambarkan sebagai bentuk panjang (30 menit) dan bentuk pendek (30 detik-2 menit). Infomercials juga dikenal sebagai direct response television (DRTV) commercial atau pemasaran respons langsung. Tujuan utama dalam infomercial adalah untuk menciptakan sebuah impuls pembelian.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERIKLANAN

Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

Kode etik periklanan

Selera masyarakat

Pemilihan model

Konten iklan

Waktu penayangan

Trend dalam masyarakat

Harga dan tempat pemasangan iklan

STUDY CASE

LEVI’S® BANNED COMMERCIAL (IKLAN LEVIS YANG DILARANG)

TIME CONTEXT

Permasalahan yang kami angkat dalam presentasi ini telah berlangsung sejak iklan Levi’s® ini disiarkan di UK (Inggris) pada bulan Maret 2007. Iklan ini pada akhirnya dilarang untuk beredar karena faktor-faktor yang dianggap tidak pantas untuk umum.

VIEW POINT

Banyak iklan yang di-banned atau dilarang penyiarannya karena konten yang dianggap menyalahi kode etik periklanan. Pelarangan tersebut dapat disebabkan oleh adanya konten iklan yang ekplisit, yaitu yang berbau pornografi, SARA, kekerasan, kata-kata tidak pantas, pelecehan terhadap kaum tertentu, dan lainnya.

CENTRAL PROBLEM

Iklan Levi’s® ini menceritakan tentang seorang perampok wanita yang singgah di sebuah toilet umum. Ia memutuskan untuk masuk ke toilet pria karena pintu toilet wanita tidak bisa dibuka. Setelah masuk ke toilet pria, ia terkejut menemukan adanya seorang pria yang sedang duduk. Namun karena pria tersebut memakai kacamata hitam dan sebuah tongkat, ia pun mengira bahwa pria tersebut adalah seorang penyandang tuna netra. Wanita itu pun dengan cueknya mengganti pakaian dan menghapus riasannya di depan lelaki itu. Ia bahkan sempat memastikan bahwa pria tersebut memang benar-benar tuna netra dengan mengancingkan celana jeans Levi’s®-nya di depan pria itu. Ia kemudian terkejut melihat ada seseorang di dalam salah satu toilet. Ia segera pergi dengan tergesa-gesa sambil melirik ke arah pria tersebut. Ternyata seseorang yang dilihat wanita itu baru saja keluar dari toilet, dan pada kenyataannya, pria tersebutlah yang menyandang tuna netra. Pria berkacamata hitam dan memakai tongkat yang sedari tadi duduk hanya memegangi tongkat untuk dan menunggu pria tuna netra itu.

Masalah yang ada pada iklan Levi’s® ini adalah adanya pelecehan secara tidak langsung terhadap seseorang yang tidak bisa melihat (tuna netra) dan juga adanya konten seksual yang ditunjukkan dari seorang wanita yang membuka pakaiannya dan memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya yang tidak seharusnya ditayangkan di televisi.

OBJECTIVES

MUST:

Menciptakan iklan yang isinya tidak menyalahi aturan-aturan yang berlaku (kode etik periklanan)

WANT:

Kami berharap bahwa para pembuat iklan dapat lebih memperhatikan isi dari iklan yang akan dibuat sehingga unsur-unsur di dalamnya sesuai dengan aturan yang ada dan tidak mendapat pelarangan siar.

AREAS OF CONSIDERATION:

INTERNAL

Kelebihan dari Levi’s®:

Merupakan pelopor terciptanya denim jeans

Terbuat dari bahan dengan kualitas terbaik

Memberikan perlindungan yang relatif baik dari kondisi cuaca yang ekstrim

Potongannya pas dengan tubuh masing-masing pemakainya

Modelnya yang tidak pernah ketinggalan jaman

Harga pasarannya sesuai dengan kualitas yang dimiliki

AREAS OF CONSIDERATION:

EXSTERNAL

Kompetitor dari Levi’s® adalah:

Lee Cooper

Lee Cooper merupakan perusahaan denim Inggris. Perusahaan ini didirikan pada 1908 oleh Morris Cooper sebagai produsen overalls. Perusahaan tersebut kemudian diproduksi selama Perang Dunia kedua. Setelah Perang Dunia II, perusahaan manufaktur mulai memakai jeans sebagai pakaian untuk liburan.

ALTERNATIVE COURSE OF ACTION

Dengan adanya iklan yang di-banned semacam ini, kami rasa akan sangat tepat bila diadakan sosialisasi bagi para pembuat iklan agar dapat mengetahui aturan-aturan atau kode etik yang berlaku untuk periklanan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pelarangan siar bagi iklan-iklan yang akan dibuat.

ACTION PLAN

Mengadakan seminar mengenai periklanan

Pengamat harus mengobservasi mana iklan-iklan yang sekiranya layak untuk disiarkan dan mana yang tidak

Penerbitan kode etik periklanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar